Posts Subscribe comment Comments

Left

metode menulis

sebgai mahasiswa prodi bahasa inggris, kita sangat dituntut untuk bisa menulis dalam kaidah bahasa inggris tentunya, maka sudah dapat dipastikan kita akan mendapatkan kesulitan dalam menulis, dimulai bingung apa yang akan kita tulis, atau sesekali kita mendapatkan kesulitan ketika ditengah - tengah asyiknya menulis dikarenakan kita kehabisan ide. but nothing impossible in this world if we belive to god....!!!!!!! maka semua itu dapat kita atasi andai kita menggunakan suatu metode, maka kali ini saya mau membahas tekhnik menulis yang saya dapat dari berbagai sumber baik internet, buku dan beberapa meteri yang saya dapat ketika belajar di kelas, satu hal yang saya tekankan kepada anda  "anggap semuanya mudah, maka kita akan diberikan kemudahan oleh - Nya!"
metode menulis dalam bahasa inggris ada tiga macam :

1. metode listing ( daftar )
2. metode free writing ( menulis bebas )
3. metode clustering ( pengelompokan )

let's we research one by one!!!

>> metode listing 

     metode llisting ( pengelompokan ) adalah metode menulis dengan menggunakan daftar, yang bertujuan untuk mengkrucutkan pokok pemikiran kita, metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena kita harus mengerucutkan dari yang general sampai yang spesifik. tapi ketika menulis, metode ini cukup mudah. karena kita sudah membuat sub - sub tofik yang akan kita tulis.

>> metode free writing

Menulis free writing ( menulis bebas ) adalah menulis sesuai dengan kehendak atau keinginan si penulis. Menulis bebas menjadikan si penulis-bebas sebagai tuan atau majikan atas apa yang ingin ditulisnya. Tujuan menulis bebas adalah untuk mengeluarkan semua bahan tulisan awal yang diduga tersimpan di dalam diri si penulis. Menulis bebas adalah menulis secara sangat subjektif. Menulis bebas, bisa dikatakan juga, sebagai kegiatan menulis yang tidak mengindahkan aturan—khususnya aturan berbahasa. Dapat dikatakan juga bahwa menulis bebas sama dengan “membuang”—membuang segala apa yang ada di dalam diri ke selembar kertas atau layar monitor komputer. (Lihat film Finding Forrester).
Kegiatan menulis bebas ini harus bebas sama sekali dari kegiatan mengoreksi. Dalam bahasa lain, menulis bebas adalah menulis yang dibiarkan mengalir begitu saja tanpa hambatan (sekali lagi, tanpa ada kegiatan mengoreksi). Seperti jalan tol yang bebas hambatan, menulis bebas bagaikan mengendarai mobil secara sangat kencang tanpa ada yang menghambat di jalan raya. Kita bahkan bisa ngebut karena kita memang harus menguras semua yang ada di dalam diri kita agar keluar semua secara sangat cepat dan tampak dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, ada yang menyamakan free writing dengan fast writing.
Merujuk ke temuan Roger Sperry, menulis bebas adalah menulis dengan memfungsikan otak kanan dan “mematikan” terlebih dahulu otak kiri. Manfaat menulis bebas adalah untuk “melihat” (membaca) apakah bahan-bahan mentah tulisan itu memang ada di dalam diri kita atau tidak? Apabila, bahan-bahan mentah tulisan itu dapat kita keluarkan semua, tentulah kita lantas dapat leluasa memilih mana yang bisa dikembangkan dan mana yang harus dibuang. Menulis bebas membantu diri kita untuk fokus dan melakukan pengelompokan bahan mentah tulisan yang ingin kita kembangkan.


>> metode clustering

metode Clustering ( mengelompokkan ). Teknik “clustering” adalah teknik menulis dengan cara mengelompok- kelompokkan ide dengan bantuan gambar. Teknik ini dikembangkan oleh Dr. Rico dengan berpijak pada teknik “mind mapping” (pemetaan pikiran) yang ditemukan oleh Tony Buzan. Cara mengoperasikan teknik ini berlandaskan temuan Roger Sperry yang menunjukkan kepada kita bahwa ada dua belahan otak di kepala kita yang masing-masing belahan tersebut berfungsi secara sangat berbeda. Kedua belahan itu disebut belahan otak kiri (left hemisphere)—yang suka ketertiban dan bersimbolkan teks—dan belahan otak kanan (right hemisphere)—yang suka kebebasan dan bersimbolkan gambar.
Menurut Joyce Wycoff,  ”Pemetaan pikiran adalah alat pembuka pikiran yang ajaib.” Kenapa ajaib? Karena pada saat Anda membuat “peta pikiran” dan membiarkan gagasan dan pemikiran Anda menyebar ke seluruh halaman, Anda akan berteriak, “Nah, ini dia!” Pemetaan-pikiran akan membantu Anda menemukan pikiran Anda. Pikiran Anda adalah alam semesta: alam semesta diri Anda (mikrokosmos) . Menjelajahinya akan sangat menyenangkan dan menggembirakan, seperti layaknya mejelajahi dunia di sekeliling Anda.
Jika Anda kerap berlatih menulis dengan memanfaatkan teknik “clustering” ini, kata Dr. Rico, Anda akan terampil dalam mengembangkan ide-ide Anda. Anda juga akan dimudahkan dalam merumuskan ide-ide Anda tersebut. Hal ini dikarenakan, teknik “clustering” mengajak Anda untuk memulai dari kelompok kecil, seperti laiknya Anda bermain puzzle. Anda diminta untuk membuat dan melihat kepingan-kepingan puzzle (kelompok kecil) ide terlebih dahulu, baru kemudian setelah kepingan itu terkumpul banyak, Anda mulai mengait-kaitkannya. Sementara, gambaran besar dari ide Anda itu sudah Anda lihat dan pelajari secara saksama dan detail.
Menulis dengan teknik “clustering” bisa berarti menulis bebas tetapi menggunakan gambar (“peta” yang sesungguhnya, yaitu peta visual).

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...